Jumat, 09 November 2012

ESPRESSO

pahit,
 itu kata yang muncul pertama
ya...tanpa gula espressO akan terasa pahit..
begitu juga dirimu, tanpa aku, kamu pahit...karena aku pemanisnya...hehehe

pede mbangeti....

itu kata anak-anak...
ketika aku tak meyakininya, aku merasa menjadi makhluk paling tidak bersyukur
maka dari itu aku meyakini do'a-do'aku sendiri, dan ternyata anak-anak pondok juga banyak yang meng"amin"i dan meyakininya...

meskipun sainganku banyak...hehehehe
ya, dari awal, anak-anak sini hampir sepondok ngefans sama kamu Gus, kecuali yang tidak...
hampir saat mau ngaji tiba, mereka semua ribut, rame...mau masuk kelasmu...hih...apa-apaan batinku pikirku...
itu dulu......sebelum aku punya rasa yang melebihi rasa yang mereka punya

rasa pahit adanya ketika tahu harus punya saingan banyak....
ketika tahu banyak yang gak suka juga, kenapa yang dekat denganmu adalah aku
aku yang punya wajah pas-pas an,  maniznya saja yang bisa lebih....melebihi gula
hih...lama-lama aku jadi narsis


memang
rasanya seperti mimpi
aku ingat hari pertama kita bertemu
dan mulai hari itu, espressO menjadi maniz di lidahku....
meski tanpa gula tercampur di dalamnya
maafkan aku yang tak bisa lupa akan momen seperti itu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar